Proses Pelaksanaan Perencanaan dan Pengendalian Produksi (Production Planning and Control, PPC)
Pengertian PPC
Perencanaan dan PengendalianProduksi (Production Planning and Control, PPC) adalah proses untuk merencanakan dan
mengendalikan aliran material yang masuk, mengalir, dan keluar dari sistem
produksi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi dengan jumlah yang tepat,
waktu penyerahan yang tepat, dan biaya produksi yang minimum. Dengan demikian
pekerjaan yang terkandung dalam PPC secara garis besar dapat dibedakan menjadi
dua hal yang saling berkaitan, yaitu Perencanaan Produksi dan Pengendalian
Produksi.
Perencanaan Produksi dilakukan
dengan tujuan menentukan arah awal dari tindakan-tindakan yang harus dilakukan
di masa mendatang, mengenai apa, seberapa banyak, dan kapan harus dilakukan.
Karena perencanaan itu berkaitan dengan masa mendatang, maka perencanaan
disusun atas dasar perkiraan yang dibuat berdasarkan data masa lalu dengan
menggunakan beberapa asumsi. Oleh karena itu perencanaan tidak akan selalu
memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan dalam rencana tersebut, sehingga
setiap perencanaan yang dibuat harus dievaluasi secara berkala dengan jalan
melakukan pengendalian.
Pekerjaan pengendalian produksi akan
sangat bergantung kepada ada tidaknya penyimpangan dalam pelaksanaan produksi
dibandingkan dengan rencana produksi yang telah dibuat sebelumnya. Bila
penyimpangan yang terjadi cukup besar, maka perlu diadakan tindakan–tindakan
penyesuaian untuk membenahi penyimpangan yang terjadi. Hasil penyesuaian yang
dilakukan tersebut akan dijadikan dasar dalam penyusunan rencana produksi
selanjutnya.
Maksud dan Tujuan PerencanaanProduksi
Setiap manajer produksi memikul
tanggung jawab untuk melaksanakan rencana dan tujuan perusahaan. Adapun tujuan
umum perusahaan manufaktur adalah memproduksi secara sukses, ekonomis, tepat
waktu, sesuai dengan janji yang diberikan, dan memperoleh keuntungan. Salah
satu fungsi yang terpenting dalam mendukung usaha untuk mencapai tujuan
perusahaan manufaktur seperti apa yang telah disebutkan di atas adalah
Perencanaan dan Pengendalian Produksi.
Apabila tujuan atau rencana tersebut
dapat dicapai, maka perusahaan mencapai kondisi ideal dalam bentuk minimasi
biaya produksi, harga jual yang rendah dan bersaing, serta dapat menguasai
pangsa pasar secara luas.
Secara umum tujuan suatu perusahaan
adalah memperoleh keuntungan di samping tercapainya kelanjutan dan pengembangan
usaha. Dengan keuntungan yang diperoleh tersebut perusahaan akan mampu membayar
kompensasi manajemen dan karyawan dengan baik dalam konteks tingkat kompensasi
yang memadai dan ketepatan waktu pembayaran, membayar tagihan dari pihak
ketiga, misalnya pembayaran sewa listrik, sewa gudang, pajak, bahan mentah,
bahan baku, serta bahan pembantu dari pihak pemasok, memelihara dengan baik
peralatan produksi agar dapat berjalan dengan lancar dan ekonomis, mengganti
mesin-mesin dan peralatan lainnya yang memang sudah saatnya harus diganti, dan
melakukan perluasan atau ekspansi perusahaan sehingga dengan demikian
perusahaan tersebut betul-betul maju dan berkembang.
Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa perancanaan dan pengendalian produksi merupakan usaha manajemen untuk
merencanakan dasar proses produksi dan aliran bahan, sehingga menghasilkan
produk yang dibutuhkan pada waktunya, dengan biaya yang seminimal mungkin,
serta mengatur dan menganalisis organisasi dan koordinasi bahan-bahan,
mesin-mesin dan peralatan, tenaga manusia, dan tindakan-tindakan lain yang
dibutuhkan. Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, diperlukan adanya
koordinasi manajemen berupa koordinasi dari berbagai bagian atau antar kegiatan
dari perusahaan tersebut, sehingga dapat tercapai suatu kerjasama yang baik
antara bagian pembelian, teknik, akuntansi, penjualan, dan sebagainya, sebagai
satu team yang terkoordinasikan untuk memproduksi dan menjual hasil produksi
dengan efektif dan efisien. Diketahui bahwa usaha koordinasi segala aktivitas yang menyangkut
kegiatan produksi menjadi tanggung jawab production manager atau plant manager.
Akan tetapi karena luasnya tugas dan tanggung jawab production manager, maka
seorang production manager dapat melimpahkan wewenang atau otoritasnya kepada
kepala bagian Perencanaan dan Pengendalian Produksi dengan tugas kewajiban dan
wewenang jelas.
Peranan perencanaan dan pengendalian
produksi adalah mengkoordinasikan kegiatan dari bagian-bagian yang langsung
atau tidak langsung dalam berproduksi, merencanakan, menjadwalkan, dan
mengendalikan kegiatan produksi dari mulai tahapan bahan baku, proses, sampai
output yang dihasilkan sehingga perusahaan betul-betul dapat menghasilkan
barang atau jasa dengan efektif dan efisien.
Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi harus memiliki karakteristik sebagai berikut :
Berjangka
Waktu
Proses
produksi merupakan proses yang sangat kompleks. Proses tersebut memerlukan
keterlibatan bermacam-macam tingkat keterampilan tenaga kerja, peralatam,
modal, dan informasi yang biasanya dilakukan secara terus menerus dalam jangka
waktu yang sangat lama. Lingkungan yang dihadapi perusahaan, pola permintaan,
tersedianya bahan baku dan bahan penunjang, iklim usaha, peraturan pemerintah,
persaingan, dan lain-lain, selalu menunjukkan pola yang tidak menentu dan akan
selalu berubah dari waktu kewaktu. Oleh karena itu suatu perusahaan tidak
mungkin dapat membuat suatu rencana produksi yang dapat digunakan selamanya.
Rencana baru harus dapat dibuat bila keadaan yang digunakan sebagai dasar
pembuatan rencana yang lama sudah berubah. Karena perubahan yang akan terjadi
bersifat sulit untuk diramalkan sebelumnya, maka secara periodik harus
diadakan pengecekan apakah rencana produksi yang sudah dibuat
masih berlaku. Pendekatan yang biasa dilakukan adalah dengan membuat rencana
produksi yang mencakup periode waktu tertentu dan akan diperbaharui bila
periode waktu tersebut sudah di capai.
Dalam perencanaan produksi, terdapat
tiga jenis perencanaan berdasarkan periode waktu yang dicakup oleh perencanaan tersebut,
yaitu:
·
Perencanaan Produksi Jangka Panjang
·
Perencanaan Produksi Jangka Menengah
·
Perencanaan Produksi Jangka Pendek
Berjenjang
Pembuatan rencana produksi tidak
bisa dilakukan hanya sekali dan digunakan untuk selamanya. Perancanaan produksi
harus dilakukan secara bertahap dan berjenjang. Artinya, perencanaan produksi
akan bertingkat dari perencanaan produksi level tinggi sampai perencanaan
produksi level rendah, di mana perencanaan produksi pada level yang lebih
rendah adalah merupakan penjabaran dari perencanaan produksi level yang lebih
tinggi. Berdasarkan pengelompokan perencanaan produksi atas dasar jangka, maka
dapat dijelaskan secara lebih mendalam sebagai berikut:
Pemilihan jenis perancangan produksi
yang tepat bagi suatu perusahaan bergantung kepada beberapa faktor, yaitu
faktor eksternal berupa pangsa pasar yang diraih, struktur ekonomi, dan lainnya
serta faktor internal berupa ide manajemen dalam menghadapi tantangan ke
depan, ketersediaan tenaga ahli dan
pelaksanaanya, dan lainnya. Yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan jenis
perencanaan produksi tersebut adalah untuk berapa lama perencanaan produksi
tersebut disiapkan. Dalam hubungannya dengan horizon waktu perencanaan, maka
perencanaan produksi dapat dibagi menjadi perencanaan produksi jangka panjang,
perencanaan produksi jangka menengah, dan perncanaan produksi jangka pendek.
Masing-masing tipe perencanaan produksi tersebut akan berbeda dalam macam
informasi yang menjadi inputnya, jangkauan keterbatasan yang dimiliki, serta
jumlah variabel yang dapat dikontrol oleh pihak manajemen.
Perencanaan Produksi Jangka Panjang
Perencanaan produksi jangka panjang
biasanya melihat 5 tahun atau lebih ke depan. Jangka waktu terpendeknya adalah
ditentukan oleh berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengubah kapasitas yang
tersedia. Hal tersebut meliputi waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
desain dari bangunan dan peralatan prbrik yang baru konstruksinya,
instalasinya, dan hal-hal lainnya sampai fasilitas baru tersebut siap
dioperasikan.
Perencanaan produksi jangka panjang
dibuat dengan sangat mempertimbangkan ramalan kondisi umum perekonomian dan
kependudukan, situasi politik dan sosial, perubahan teknologi, dan perilaku
pesaing, di mana semua faktor tersebut akan dievaluasi dampaknya terhadap
aktivitas perusahaan. Perencanaan
produksi jangka panjang berhubungan dengan efek yang mungkin muncul di
masa mendatang yang mempengaruhi tujuan sistem dan tindakan yang diperlukan
dalam menghadapi perubahan tersebut,. è Contoh - dengan pengembangan produk baru, pelayanan yang
lebih baik, teknologi proses yang baru, dan lokasi baru.
Perencanaan
Produksi Jangka Menengah ( Perencanaan Agregat)
Perencanaan
agregat mempunyai horizon perencanaan umumnya antara 1 sampai 18 bulan, dan
dikembangkan berdasarkan kerangka yang telah ditetapkan pada perencanaan
produksi jangka panjang. Perencanaan agregat didasarkan pada peramalan
permintaan tahunan dari bulan kebulan dan sumber daya produktif yang ada,
seperti jumlah tenaga kerja, tingkat persediaan, biaya produksi, jumlah
supplier dan subkontraktor, dengan asumsi kapasitas produksi relatif tetap.
Perencanaan Produksi Jangka Pendek
Perancanaan produksi jangka pendek
mempunyai horizon perencanaan kurang dari 1 bulan, dengan bentuk perencanaan
berupa jadwal produksi. Tujuan dari jadwal produksi adalah menyeimbangkan
permintaan aktual yang dinyatakan dengan jumlah pesanan yang diterima dengan
sumberdaya yang tersedia, termasuk jumlah departemen, waktu shift yang
tersedia, banyaknya operator, tingkat persediaan yang dimiliki, dan peralatan yang ada, sesuai
batasan-batasan yang ditetapkan pada perencanaan agregat.
Terpadu
Perencanaan
produksi akan melibatkan banyak faktor, seperti bahan baku, mesin dan
peralatan, tenaga kerja, dan waktu. Kesemua faktor tersebut harus sesuai dengan
kebutuhan yang direncanakan dalam mencapai target produksi tertentu yang
didasarkan atas perkiraan. Masing-masing faktor tidak direncanakan
sendiri-sendiri sesuai dengan keterbatasan yang ada pada masing-masing faktor
yang dimiliki perusahaan, tetapi dibuat dengan mengacu pada satu rencana
terpadu untuk produksi. Rencana produksi tersebut juga harus terkait dengan
rencana-rencana lain yang berpengaruh langsung terhadap rencana produksi,
seperti pemeliharaan, rencana tenaga kerja, rencana pengadaan material, dan
sebagainya.
Keterpaduan tersebut tidak hanya
secara horizontal saja, tetapi juga secara vertikal. Hal tersebut berarti
rencana jangka pendek harus mengacu pada rencana jangka menengah dan rencana
jangka menengah harus terpadu dengan rencana jangka panjang, demikian juga
sebaliknya.
Berkelanjutan
Perencanaan produksi disusun untuk
satu periode tertentu yang merupakan masa berlakunya rencana tersebut. Setelah
habis masa berlakunya, maka harus dibuat rencana baru untuk periode waktu
berikutnya lagi. Rencana baru tersebut harus dibuat berdasarkan hasil evaluasi
terhadap rencana sebelumnya. Hal yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan,
yang telah dihasilkan dan bagaimana perbandingan hasilnya dengan target yang
telah ditetapkan. Dengan demikian, rencana baru tersebut merupakan kelanjutan
dari rencana yang dibuat sebelumnya.
Terukur
Selama pelaksanaan produksi, realisasi
dari rencana produksi akan selalu dimonitor untuk mengetahui apakah terjadi
penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui ada tidaknya
penyimpangan, maka rencana produksi harus menetapkan suatu nilai yang harus
diukur, sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan ada tidaknya
penyimpangan. Nilai-nilai tersebut dapat berupa target produksi yang bisa
dinyatakan dalam satuan unit produk, kilogram, lusin dan lain-lain. Jika dalam
realisasinya nanti tidak memenuhi target produksi, maka dengan mudah dapat
diukur berapa besar penyimpangan tersebut, sehingga hasilnya dapat dipakai
sebagai bahan pertimbangan menyusun rencana berikutnya.
Realistis
Rencana
produksi yang dibuat harus disesuaikan dengan kondisi yang ada di perusahaan,
sehingga target yang ditetapkan merupakan nilai yang realistis untuk dapat
dicapai dengan kondisi yang dimiliki perusahaan pada saat rencana tersebut
dibuat. Jika rencana produksi dibuat terlalu muluk tanpa memperhitungkan
kondisi yang ada padaperusahaan, maka perencanaan yang dibuat tidak akan
berguna karena target produksi yang ditetapkan sudah pasti tidak dapat dicapai.
Selain itu penyimpangan pelaksanaannya tidak akan dapat diketuahui karena
pelaksanaanya tidak akan pernah tepat sesuai dengan rencana. Dengan membuat
rencana yang realistis, maka akan dapat memotivasi pelaksana uuntuk berusaha
mencapai apa yang telah disusun pada rencana tersebut.
Akurat
Perencanaan
produksi harus dibuat berdasarkan informasi yang akurat tentang kondisi
internal dan eksternal sehingga angka-angka yang dimunculkan dalam target
produksi dapat dipertanggungjawabkan. Kesalahan dalam membuat perkiraan nilai
parameter produksi akan berakibat fatal terhadap rencana produksi yang disusun.
Demikian pula perhitungan yang dilakukan dalam penetuan nilai variabel produksi
berdasarkan nilai parameter produksi harus dilakukan seteliti mungkin, sehigga
tidak akan terjadi kesalahan yang sama.
Menantang
Meskipun
rencana produksi harus dibuat serealistis mungkin, hal tersebut bukan berarti
rencana produksi harus menetapkan target yang dengan mudah dapat dicapai.
Rencana produksi yang baik harus menetapkan target yang dapat dicapai dengan
usaha yang sungguh-sungguh.
Rencana
produksi yang telah disusun tidak akan dapat dilaksanakan tanpa adanya
pengendalian terhadap pelaksanaan rencana tersebut. Hal tersebut disebabkan
rencana yang dibuat berdasarkan perkiraan yang bisa saja meleset. Karena itu meskipun rencana
telah dibuat sebaik mungkin, tujuan-tujuan
manajemen tidak akan dapat dicapai tanpa adanya program pengendalian
yang efektif. Tetapi suatu perencanaan yang disusun dengan mempertimbangkan
semua persyaratan di atas akan dapat mempermudah program pengendalian.
Pengendalian
produksi umumnya mereupakan fungsi staff dan tidak merupakan wewenang langsung
dari lini organisasi. Pengendalian produksi mungkin diadakan untuk setiap
tingkatan manajemen bergantung kepada kebutuhan pabrik. Biasanya pengendali
produksi terdapat di tingkat yang sama seperti engineering, pembelian dan personalia. Organisasi
pengawasan produksi yang baik umumnya tidak melapor kepada seseorang yang
berada di bawah level manajer pabrik (Plant Manager), tetapi langsung kepada manager pabrik.
Secara sederhana,
pengendalian dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang dibuat untuk menjaga
agar realisasi dari suatu aktivitas sesuai dengan yang direncanakan. Oleh
karena itu, pengendalian terdiri atas prosedur-prosedur untuk menetukan
penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkan dan tindakan–tidakan perbaikan
yang diperlukan untuk mengeliminasi penyimpangan tersebut.
Sesuai dengan
fungsinya, pengendalian produksi melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
Mengukur realisasi dari rencana
produksi
Dalam aktivitas
tersebut, hasil perencanaan produksi dicatat dalam satuan ukuran (unit,
kilogram, meter, dsb) seperti yang digunakan pada target produksi. Pengukuran
harus dilakukan cukup sering sehingga penyimpangan akan dengan cepat dapat
terdeteksi.
Membandingkan realisasi dengan
rencana produksi
Hasil
pencatatan dari pelaksanaan produksi harus dibandingkan dengan rencana / target
yang telah ditetapkan sebelumnya untuk dijadikan dasar dalam menentukan
tindakan selanjutnya. Bila terjadi penyimpangan yang cukup berarti, maka harus
dilakukan langkah-langkah perbaikan.
Jika tidak
terjadi penyimpangan yang cukup berarti maka tidak perlu diadakan
langkah-langkah perbaikan. Karena itu target yang dibuat harus menyertakan
batas kewajaran dalam penyimpangan yang masih ditoleransikan, sehingga suatu
target biasanya diberikan dalam bentukinterval dengan batas atas dan batas
bawah yang lebarnya sangat bergantung kepada besarnya variasi dari besaran yang
dikendalikan.
Mengamati penyimpangan yang terjadi
Penyimpangan
yang terjadi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu penyimpangan yang dapat
ditoleransikan dan penyimpangan yang tidak dapat ditoleransikan. Penyimpangan
yang tidak dapat ditoleransikan adalah penyimpangan yang terjadi karena proses
produksi yang sedang berjalan memang betul-betul sudah menyimpang dari yang direncanakan, sehingga perlu
diadakan tindakan-tindakan perbaikan. Sedangkan perbaikan yang masih bisa
ditoleransikan adalah penyimpangan bersifat semu yang terjadi karena faktor-faktor acak. Oleh
karena itu, perlu penetapan berapa persen penyimpangan dari target produksi
yang masih dapat dikategorikan sebagai penyimpangan semu, sehingga tidak perlu
diadakan langkah-langkah perbaikan.
Menganalisis sebab terjadinya
penyimpangan
Untuk dapat
melakukan pebaikan secara tepat, maka harus diketahui terlebih dahulu faktor
penyebab sesungguhnya dari penyimpangan yang terjadi. Hal tersebut merupakan
langkah yang sulit karena harus dibedakan mana yang merupakan gejala dan mana
yang merupakan faktor penyebab sesungguhnya. è Contoh - Keterlambatan dalam
pengiriman pesanan tidak mesti disebabkan karena bagian pengiriman bekerja
secara lambat, Tetapi bisa juga disebabkan karena kualitas produk yang
dihasilkan terlalu jelek sehingga harus diadakan reworking (pengerjaan
ulang) dan akibatnya barang tidak dapat dikirim tepat pada waktunya.
Melakukan tindakan perbaikan
Setelah
penyebab diketahui dengan pasti, maka tindakan perbaikan dapat dilakukan untuk
menghilangkan penyebab tersebut dan melakukan penyesuaian-penyesuaian yang
dapat mengkonpensasikan penyimpangan yang terjadi. Proses pengendalian produksi
tersebut memakai konsep umpan balik, di mana output dari suatu proses
(realialisasi) setelah terlebih dahulu dibandingkan dengan standar (target)
akan digunakan untuk menyesuaikan input (tindakan) atau proses (rencana)
sebelumnya sehingga tindakan atau rencana yang akan datang dapat lebih baik dan
realistis dibandingkan dengan tindakan atau rencana sebelumnya.
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
ReplyDeleteJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
boleh tau referensinya darimana kak ?
ReplyDeleteLuar biasa..
ReplyDeleteAssalamualaikum,,saya ingin bertanya:apakah dapat pengetahuan perencanaan dan pengendalian produksi di implementasikan di industri jasa? Berikan contohnya
ReplyDeleteBisa pada jasa seperti biro jasa itu kan menyediakan jasa seperti hotel itu jasa pelayanan
DeleteAssalamualaikum saya ingin bertanya. Kapasitas terpasang suatu pabrik baru dibangun adalah 1000 ton per tahun. Jika pabrik tersebut dalam 1 tahun hanya menghasilkan 350 ton berarti pabrik tersebut tidak efisien?
ReplyDeletesaya ingin bertanya kapan digunakan rpa
ReplyDeleteASSALAMUALAIKUM SAYA INGIN BERBAGI CERITA CARA SUKSES SAYA NGURUS IJAZAH saya atas nama bambang asal dari jawa timur sedikit saya ingin berbagi cerita masalah pengurusan ijazah, hati hati teman banyak jasa pengurus yang tidak benar contoh'nya saya pernah adakan pengurusan di salah satu web ijasah di google ternyata hasil'nya saya hanya di TIPU, tapi saya'pun tetap bersabar dan alhamdulillah ternyata semua itu ada hikma'nya, dan suatu hari kemudian tak di sangka saya bertemu salah satu anggota keluarga saya yang bekerja di salah satu dinas kabupaten di wilayah jawa timur dia memberikan petunjuk cara mengurus ijazah saya yang hilang, dia memberikan no hp BPK DR SUTANTO S.H, M.A beliau selaku kepala biro umum di kantor kemendikbud pusat jakarta nomor hp beliau 0823-5240-6469, alhamdulillah beliau betul betul bisa ngurusin masalah ijazah saya yang hilang mulai dari SD sampai S1 yang kemarin saya jadi korban kebakaran dan alhamdulillah setelah saya tlp beliau di nomor hp 0823-5240-6469, saya di beri petunjuk untuk mempersiap'kan berkas yang di butuh'kan sama beliau dan hari itu juga saya langsun email berkas'nya dan saya juga langsun selesai'kan ADM'nya 50% dan sisa'nya langsun saya selesai'kan juga setelah ijazah saya sudah ke terima, alhamdulillah proses'nya sangat cepat hanya dalam 1 minggu berkas ijazah saya sudah ke terima.....alhamdulillah terima kasih kpd bpk DR SUTANTO S.H,M.A berkat bantuan bpk lamaran kerja saya sudah di terima, bagi saudara/i yang lagi bermasalah malah ijazah silah'kan hub beliau semoga beliau bisa bantu, syarat dan ketentuan cara ngurus ijasah di bawah ini wassalam.....
ReplyDelete1. Beliau bisa membantu anda yang kesulitan :
– Ingin kuliah tapi gak ada waktu karena terbentur jam kerja
– Ijazah hilang, rusak, dicuri, kebakaran dan kecelakaan faktor lain, dll.
– Drop out takut dimarahin ortu
– IPK jelek, ingin dibagusin
– Biaya kuliah tinggi tapi ingin cepat kerja
– Ijazah ditahan perusahaan tetapi ingin pindah ke perusahaan lain
– Dll.
2. PRODUK KAMI
Semua ijazah DIPLOMA (D1,D2,D3) S/D
SARJANA (S1, S2)..
Hampir semua perguruan tinggi kami punya
data basenya.
UNIVERSITAS TARUMA NEGARA UNIVERSITAS MERCUBUANA
UNIVERSITAS GAJAH MADA UNIVERSITAS ATMA JAYA
UNIVERSITAS PANCASILA UNIVERSITAS MOETOPO
UNIVERSITAS TERBUKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
UNIVERSITAS TRISAKTI UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
UNIVERSITAS BUDI LIHUR ASMI
UNIVERSITAS ILMUKOMPUTER UNIVERSITAS DIPONOGORO
AKADEMI BAHASA ASING BINA SARANA INFORMATIKA
UPN VETERAN AKADEMI PARIWISATA INDONESIA
INSTITUT TEKHNOLOGI SERPONG STIE YPKP
STIE SUKABUMI YAI
ISTN STIE PERBANAS
LIA / TOEFEL STIMIK SWADHARMA
STIMIK UKRIDA
UNIVERSITAS NASIONAL UNIVERSITAS JAKARTA
UNIVERSITAS BUNG KARNO UNIVERSITAS PADJAJARAN
UNIVERSITAS BOROBUDUR UNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH UNIVERSITAS BATAM
UNIVERSITAS SAHID DLL
3. DATA YANG DI BUTUHKAN
Persyaratan untuk ijazah :
1. Nama
2. Tempat & tgl lahir
3. foto ukuran 4 x 6 (bebas, rapi, dan usahakan berjas),semua data discan dan di email ke alamat email bpk sutantokemendikbud@gmail.com
4. IPK yang di inginkan
5. universitas yang di inginkan
6. Jurusan yang di inginkan
7. Tahun kelulusan yang di inginkan
8. Nama dan alamat lengkap, serta no. telphone untuk pengiriman dokumen
9. Di kirim ke alamat email: sutantokemendikbud@gmail.com berkas akan di tindak lanjuti akan setelah pembayaran 50% masuk
10. Pembayaran lewat Transfer ke Rekening MANDIRI, BNI, BRI,
11. PENGIRIMAN Dokumen Via JNE
4. Biaya – Biaya
• SD = Rp. 1.500.000
• SMP = Rp. 1.500.000
• SMA = Rp. 2.000.000
• D3 = 6.000.000
• S1 = 7.000.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
• S2 = 12.000.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
• S3 / Doktoral Rp. 24.000.000
(kampus terkenal – wajib ikut kuliah beberapa bulan)
• D3 Kebidanan / keperawatan Rp. 8.500.000
(minimal sudah pernah kuliah di jurusan tersebut hingga semester 4)
• Pindah jurusan/profesi dari Bidan/Perawat ke Dokter. Rp. 32.000.000
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
ReplyDeleteTerjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Hemat biaya Energi dan listrik
Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
1.
Coagulan, nutrisi dan bakteri
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Degreaser & Floor Cleaner Plant
2.
Oli industri
Oli Hydrolik (penggunaan untuk segala jenis Hydrolik)
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
3.
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Disinfectant
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet
CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
Almunium