Pengertian dan Pentingnya Pengendalian Inventory

Pengertian dan Pentingnya Pengendalian InventoryInventori  merupakan  sebuah  konsep  yang mencerminkan  sumber  daya  yang  dapat digunakan  tetapi  tidak/belum  dipergunakan. 


Pengertian  inventori  dapat  diartikan  dalam beberapa hal yang berbeda, antara lain :

1. Stock yang tersedia pada saat itu juga.
2. Daftar perincian barang yang tersedia.
3. (Untuk  keuangan  dan  akunting)  jumlah

stock  barang  yang  dimiliki  oleh  suatu organisasi pada suatu waktu. Fungsi  pokok  dari  inventori  adalah  memenuhi semua permintaan pelanggan dengan persediaan barang  yang  seminimal  mungkin.  Namun  kita tidak  boleh  melihat  keuntungan  yang  diperoleh hanya dengan memperhatikan segi inventori dari bagian gudang saja karena inventori berpengaruh dalam semua departemen yang ada dalam suatu perusahaan. 

2.2 Biaya Inventori

Biaya  inventori  adalah  biaya-biaya  operasi  dari sebuah  sistem  inventori  yang  berasal  dari kegiatan  suatu  manajemen  yang  menerapkan sistem  inventori.  Sasaran  dari  manajemen inventori sendiri adalah untuk mendapatkan nilai yang  sesungguhnya  dari  bahan  baku,  supplies dan barang jadi ditempat yang benar, pada waktu yang tepat dan biaya yang murah.


1.  Biaya pembelian (Purchase cost) 

Untuk  biaya  ini  selalu  dikategorikan sebagai  biaya  dari  sebuah  jenis  barang apabila  unit  barang  tersebut  ditempatkan dalam  inventori.  Sebagai  contoh  untuk
jenis barang yang dibeli, biaya pembelian adalah harga beli ditambah dengan biaya-biaya lainnya atau potongan harga. Harga pembelian  dapat  berubah  tergantung banyaknya  barang  yang  dibeli,  biasanya semakin  besar  jumlah  yang  dibeli, semakin  besar  pula  potongan  yang diberikan  oleh  supplier.  Sebagai  contoh dipabrik,  yang  termasuk  sebagai  biaya pembelian  adalah  biaya  tenaga  kerja langsung,  biaya  overhead  pabrik  dan bahan baku utama .

2.  Biaya pemesanan (Order/Setup Cost) 

Biaya  ini  berasal  dari  masuknya  pesanan dari  supplier.  Biaya  ini  biasanya diamsusikan sebagai jumlah dari pesanan-pesanan  dan  bukan  diamsusikan    sebagai
ukuran/banyaknya  barang  yang  dipesan. Sebagai  contoh  biaya  pesanan  ini  adalah biaya  pemesanan,  penulisan  pesanan-pesanan, penerimaan barang,  pengecekan  barang,  penulisan  faktur
penjualan,  dan  pekerjaan-pekerjaan penting  lainnya  yang  berfungsi  untuk melengkapi  transaksi  tersebut.  Dalam suatu  produksi  biaya  yang  dapat dikategorikan  dalam  biaya  ini  adalah penjadwalan  kerja,  ekspedisi/pengiriman dan pengecekan kualitas barang.

3.  Biaya penyimpanan (Holding Cost) 

Adalah  biaya-biaya  tambahan  yang berasal  dari  berbagai  sumber  karena adanya  penyimpanan  di  gudang  seperti biaya  modal  ,pajak,  asuransi, penyimpanan dan biaya penyusutan.

4.  Biaya kekosongan Barang (Stockout Cost)

Biaya  ini  dapat  berasal  dari  dua  sumber yaitu  sumber  eksternal  apabila  terdapat kejadian  dimana  pelanggan  tidak  dapat memperoleh apa yang dipesan dan akibat yang  ditimbulkan  adalah  tertundanya pengiriman,  kehilangan  penjualan  dan kepercayaan  pelanggan,  sedang  sumber internal  terjadi  apabila  perusahaan  tidak mempunyai  persediaan  barang  yang diminta oleh pelanggan. Tertundanya  pengiriman  dapat mengakibatkan  timbulnya  biaya pengangkutan,  biaya  pengiriman  dan biaya pengepakan. Kepercayaan  langganan  dapat mengakibatkan  pelanggan  tersebut  tidak

akan  melakukan  pemesanan  lagi dikemudian hari. Namun hal ini biasanya oleh  perusahaan  diatasi  dengan  cara  membeli produk  yang  diinginkan  ke  perusahaan lain dan dijual kembali kepada pelanggan tersebut,  yang  terkadang  tidak mendatangkan  keuntungan  dan  bahkan tidak  jarang  perusahaan  mengalami kerugian. 

0 Response to "Pengertian dan Pentingnya Pengendalian Inventory"

Post a Comment